Aneurisma Part 1
Tuesday, October 28, 2008
Seperti yang dah gw janjiin sebelumnya.., kali ini gw akan ngebahas mengenai cerebral aneurysm.. FYI.., gw bukan seorang suster apalagi dokter.. Gw cuma seseorang yang sering ditanya “apaan sih aneurisma (aneurysm)?” tiap kali gw mengucapkan kata ini... Gw adalah orang yang menyaksikan betapa berbahayanya aneurisma ini jika tidak diantisipasi secara dini..
Apakah aneurisma itu..?
Aneurisma merupakan kelainan pada pembuluh darah yang merupakan bawaan sejak lahir dimana pembuluh darah penderita aneurisma ngga memiliki lapisan tengah (lapisan otot) sehingga pembuluh darah menjadi tipis dan menjadi lebih lemah dari manusia normal.
Karena pembuluh darah yang tipis tersebut.., tekanan darah yang cukup tinggi bisa mendesak lapisan pembuluh sehingga terjadi penggelembungan yang makin lama makin besar seperti balon. Apabila ngga segera ditangani, pembuluh darah ini bisa pecah dan berakibat fatal.
Aneurisma memiliki berbagai ukuran mulai dari 1/2 sd. 3 cm. Sedangkan letaknya.., biasanya di pertigaan atau tikungan pembuluh darah. Lokasinya sendiri bisa jadi di dasar tengkorak/otak (cerebral/brain aneurysm) ataupun di aorta (aorta aneurysm).
FYI, pembahasan di posting ini lebih pada cerebral aneurysm.
Sebagian besar kasus aneurisma terjadi pada penderita berusia 30 sd. 50 tahun. Aneurisma lebih banyak diderita oleh wanita dibandingkan dengan pria dengan perbandingan 3:2, sedangkan aneurisma lebih dari satu didapatkan antara 15 – 31% penderita.
Di AS sana..., kelainan bawaan ini dikenal sebagai penyebab kematian mendadak kedua setelah penyakit jantung. Sekitar 15 orang per 100 ribu penduduk AS menderita aneurisma. Kalau suka nonton Grey’s Anatomy.., pastinya sering melihat Derek Shepperd menangani kasus ini. :P
Sedangkan di Indonesia.., meskipun kurang begitu familiar, kelainan bawaan ini sempet jadi bahan perbincangan karena kasus yang menimpa Sukma Ayu.
Apa saja gejalanya..?
Yang paling membahayakan dari aneurisma.., kelainan bawaan ini ngga memiliki gejala yang khusus. Pada umumnya seseorang baru diketahui memiliki aneurisma setelah aneurisma tersebut pecah. Dan hal ini dapat dikategorikan terlambat, karena peluang penyembuhan aneurisma yang dah terlanjur pecah hanya sekitar 50% bahkan lebih kecil lagi untuk yang pecah berulang... Sedangkan bila aneurisma ditangani sejak dini (sebelum pecah), peluang keberhasilan penyembuhan sebesar 99% .
Untuk itu.., meskipun nampaknya bersifat umum, berikut ini adalah gejala-gejala yang perlu dicermati apabila kita memiliki aneurisma yang belum pecah (bisa salah satu ataupun gabungan diantaranya):
• Kekurangan penglihatan
• Permasalahan dalam berfikir
• Komplikasi bicara
• Permasalahan persepsi
• Perubahan kepribadian secara mendadak
• Kehilangan keseimbangan
• Konsentrasi yang menurun
• Kesulitan mengingat jangka pendek
• Lesu
• Pusing-pusing
Kalo diliat dari gejala-gejala diatas, terlihat bahwa memang ngga ada gejala yang spesifik. Kesulitan mengingat jangka pendek misalnya... kita sering berfikir bahwa kita sekedar pelupa.. ataupun pusing misalnya… Sebagai manusia yang hidup di jaman yang semakin edan ini.., pusing-pusing seolah dah jadi makanan sehari-hari… Tapi perlu dicermati lohh.. kalo pusing yang diderita itu berlangsung terus menerus dan tepatnya terasa sakit banget dibelakang mata. Ini bs jadi salah satu gejala aneurisma.
Sedangkan untuk aneurisma yang lagi pecah.., gejalanya lebih terlihat dibandingkan aneurisma yang belum pecah sbb:
• Mual dan muntah
• Leher tegang/sakit
• Pandangan kabur/berbayang
• Sakit yang luar biasa disekitar mata
• Pupil menutup
• Sensitif terhadap cahaya
• Kehilangan indra perasa
Ada yg bilang pecahnya aneurisma itu menyebabkan sakit kepala yang luar biasa.. the worse ever.. Hal ini terjadi karena pembuluh yang pecah mengakibatkan pendarahan pada otak.. Menurut dokter Samsul.., secara alamiah dalam kurun waktu lebih kurang 10 hari darah ini akan terserap di dalam otak dengan sendirinya, sehingga rasa pusing tersebut berangsur-angsur berkurang.. (bener kan dok? :P). Meskipun darah tersebut dapat terserap dengan sendirinya, dampak dari pecahnya aneurisma bisa fatal..
Apakah dampaknya..?
Seperti yang udah dibahas diatas, aneurisma akan pecah apabila tekanan darah di dalam pembuluh darah tersebut terlalu kuat. Kalau pecah, akan muncul perdarahan, lalu masuk ke seluruh jaringan otak hingga bisa berakibat fatal mulai dari stroke sampai dengan kematian.
Mengingat otak memiliki peran begitu besar sebagai motor penggerak yang mengontrol semua pekerjaan sistem syaraf manusia, apabila satu saja dari jaringan otak mengalami gangguan, seperti stroke atau lainnya, otomatis kinerja seluruh tubuh pun bakalan terganggu. Dah gitu, pertumbuhan sel otak kan hanya terjadi ketika manusia berada di dalam kandungan sd. usia 3 tahun, jadinya... sel-sel otak yang mati ngga akan pernah mengalami regenerasi. Akibatnya, gangguan otak sangat sulit untuk dipulihkan..
Perdarahan akibat pecahnya aneurisma secara klinik ditemukan pada 10 dari 100.000 penduduk per tahun, dan 75 - 80 % pecah secara spontan, serta 10%-nya meninggal dunia sebelum mencapai rumah sakit.
Trus gimana penanganan dan cara pencegahannya…?? Insya Allah akan dibahas lagi pd posting berikutnya..
Sumber: http://www.brainaneurysm.com
Apakah aneurisma itu..?
Aneurisma merupakan kelainan pada pembuluh darah yang merupakan bawaan sejak lahir dimana pembuluh darah penderita aneurisma ngga memiliki lapisan tengah (lapisan otot) sehingga pembuluh darah menjadi tipis dan menjadi lebih lemah dari manusia normal.
Karena pembuluh darah yang tipis tersebut.., tekanan darah yang cukup tinggi bisa mendesak lapisan pembuluh sehingga terjadi penggelembungan yang makin lama makin besar seperti balon. Apabila ngga segera ditangani, pembuluh darah ini bisa pecah dan berakibat fatal.
Aneurisma memiliki berbagai ukuran mulai dari 1/2 sd. 3 cm. Sedangkan letaknya.., biasanya di pertigaan atau tikungan pembuluh darah. Lokasinya sendiri bisa jadi di dasar tengkorak/otak (cerebral/brain aneurysm) ataupun di aorta (aorta aneurysm).
FYI, pembahasan di posting ini lebih pada cerebral aneurysm.
Sebagian besar kasus aneurisma terjadi pada penderita berusia 30 sd. 50 tahun. Aneurisma lebih banyak diderita oleh wanita dibandingkan dengan pria dengan perbandingan 3:2, sedangkan aneurisma lebih dari satu didapatkan antara 15 – 31% penderita.
Di AS sana..., kelainan bawaan ini dikenal sebagai penyebab kematian mendadak kedua setelah penyakit jantung. Sekitar 15 orang per 100 ribu penduduk AS menderita aneurisma. Kalau suka nonton Grey’s Anatomy.., pastinya sering melihat Derek Shepperd menangani kasus ini. :P
Sedangkan di Indonesia.., meskipun kurang begitu familiar, kelainan bawaan ini sempet jadi bahan perbincangan karena kasus yang menimpa Sukma Ayu.
Apa saja gejalanya..?
Yang paling membahayakan dari aneurisma.., kelainan bawaan ini ngga memiliki gejala yang khusus. Pada umumnya seseorang baru diketahui memiliki aneurisma setelah aneurisma tersebut pecah. Dan hal ini dapat dikategorikan terlambat, karena peluang penyembuhan aneurisma yang dah terlanjur pecah hanya sekitar 50% bahkan lebih kecil lagi untuk yang pecah berulang... Sedangkan bila aneurisma ditangani sejak dini (sebelum pecah), peluang keberhasilan penyembuhan sebesar 99% .
Untuk itu.., meskipun nampaknya bersifat umum, berikut ini adalah gejala-gejala yang perlu dicermati apabila kita memiliki aneurisma yang belum pecah (bisa salah satu ataupun gabungan diantaranya):
• Kekurangan penglihatan
• Permasalahan dalam berfikir
• Komplikasi bicara
• Permasalahan persepsi
• Perubahan kepribadian secara mendadak
• Kehilangan keseimbangan
• Konsentrasi yang menurun
• Kesulitan mengingat jangka pendek
• Lesu
• Pusing-pusing
Kalo diliat dari gejala-gejala diatas, terlihat bahwa memang ngga ada gejala yang spesifik. Kesulitan mengingat jangka pendek misalnya... kita sering berfikir bahwa kita sekedar pelupa.. ataupun pusing misalnya… Sebagai manusia yang hidup di jaman yang semakin edan ini.., pusing-pusing seolah dah jadi makanan sehari-hari… Tapi perlu dicermati lohh.. kalo pusing yang diderita itu berlangsung terus menerus dan tepatnya terasa sakit banget dibelakang mata. Ini bs jadi salah satu gejala aneurisma.
Sedangkan untuk aneurisma yang lagi pecah.., gejalanya lebih terlihat dibandingkan aneurisma yang belum pecah sbb:
• Mual dan muntah
• Leher tegang/sakit
• Pandangan kabur/berbayang
• Sakit yang luar biasa disekitar mata
• Pupil menutup
• Sensitif terhadap cahaya
• Kehilangan indra perasa
Ada yg bilang pecahnya aneurisma itu menyebabkan sakit kepala yang luar biasa.. the worse ever.. Hal ini terjadi karena pembuluh yang pecah mengakibatkan pendarahan pada otak.. Menurut dokter Samsul.., secara alamiah dalam kurun waktu lebih kurang 10 hari darah ini akan terserap di dalam otak dengan sendirinya, sehingga rasa pusing tersebut berangsur-angsur berkurang.. (bener kan dok? :P). Meskipun darah tersebut dapat terserap dengan sendirinya, dampak dari pecahnya aneurisma bisa fatal..
Apakah dampaknya..?
Seperti yang udah dibahas diatas, aneurisma akan pecah apabila tekanan darah di dalam pembuluh darah tersebut terlalu kuat. Kalau pecah, akan muncul perdarahan, lalu masuk ke seluruh jaringan otak hingga bisa berakibat fatal mulai dari stroke sampai dengan kematian.
Mengingat otak memiliki peran begitu besar sebagai motor penggerak yang mengontrol semua pekerjaan sistem syaraf manusia, apabila satu saja dari jaringan otak mengalami gangguan, seperti stroke atau lainnya, otomatis kinerja seluruh tubuh pun bakalan terganggu. Dah gitu, pertumbuhan sel otak kan hanya terjadi ketika manusia berada di dalam kandungan sd. usia 3 tahun, jadinya... sel-sel otak yang mati ngga akan pernah mengalami regenerasi. Akibatnya, gangguan otak sangat sulit untuk dipulihkan..
Perdarahan akibat pecahnya aneurisma secara klinik ditemukan pada 10 dari 100.000 penduduk per tahun, dan 75 - 80 % pecah secara spontan, serta 10%-nya meninggal dunia sebelum mencapai rumah sakit.
Trus gimana penanganan dan cara pencegahannya…?? Insya Allah akan dibahas lagi pd posting berikutnya..
Sumber: http://www.brainaneurysm.com
Gambar dari sini
Labels: Health
2 Comments:
« back home
Post a Comment